Selamat Datang di Website SPB Majelis Jemaat GKE Muara Teweh

Sabtu, 14 April 2018

Peneguhan Penetua Diakon Tahap II MJGKE Muara Teweh

MUARA TEWEH - Majelis Jemaat GKE Muara Teweh kembali menggelar Peneguhan bagi Penetua dan Diakon Tahap II, bersamaan dengan Ibadah di Gereja Imanuel, Minggu (15/04).
Ketua Majelis Jemaat GKE Muara Teweh, Pdt. Dasviron, S.Th yang memimpin ibadah sekaligus mentahbiskan sembilan orang yang berhalangan hadir pada saat peneguhan tahap I.

Dalam uraian bagian Firman Tuhan yang disampaikannya, Pdt. Dasvi demikian akrabnya, menyampaikan bahwa Alkitab telah memberikan petunjuk yang memadai tentang peranan penting para penatua dan diaken. 

Keduanya adalah para pemimpin rohani di dalam gereja lokal (Filipi 1:1b “kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken”). Karena itu, mereka tidak boleh orang yang sembarangan. 

Ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi untuk menjadi penatua (1 Tim 3:1-7; Tit 1:5-9) maupun diaken (1 Tim 3:8-13; Kis 6:3-5). Jabatan mereka disebut sebagai “pekerjaan yang indah” (1 Tim 3:1) atau “kedudukan yang baik” (1 Tim 3:13).

Walaupun kedua jabatan ini sama-sama penting dan saling berkaitan, Alkitab menunjukkan bahwa keduanya juga memiliki perbedaan.

Para penatua adalah pimpinan rohani tertinggi dalam sebuah gereja lokal. Pada saat Paulus akan meninggalkan jemaat Efesus untuk selamanya, ia hanya mengundang para penatua untuk menemui dia di Miletus (Kis 20:16-17). Tidak ada diaken yang diundang.

Dalam pidatonya Paulus juga menandaskan bahwa para penatua bertugas menilik jemaat dan menjaga mereka (Kis 20:28). Tugas ini dapat disamakan dengan tugas penggembalaan (1 Pet 5:1-4).

Para diaken diberi mandat untuk melayani kebutuhan jasmani jemaat (Kis 6:1, 3) supaya para rasul dapat fokus pada doa dan pemberitaan firman Allah (Kis 6:2, 4). 

Para penatua pada pengajaran dan pertumbuhan rohani jemaat, diaken pada kebutuhan-kebutuhan lain yang menunjang. 

Itulah sebabnya kecakapan dalam hal pengajaran dituntut dari para penatua, tetapi tidak dituntut dari para diaken. 

Lebih lanjut Pdt. Dasvi mengatakan walaupun demikian, ini hanyalah masalah fokus pelayanan; prioritas, bukan eksklusivitas. 

Beberapa diaken tetap terlibat dalam pemberitaan firman, misalnya Stefanus (Kis 7) dan Filipus (Kis 8). (sdp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEGIATAN

Peran Kaum Bapak Dalam Keluarga Kristen (Bab 1)

--------------------------------- “Bapak merupakan pilar terdepan dalam menjaga keutuhan sebuah keluarga” (Esdi Pangganti) ----...

Arsip SPB