WARTA SPB, Muara Teweh - Salah satu aktivitas yang dilakukan oleh Panitia Perayaan Paskah MJGKE Muara Teweh Tahun 2018 adalah Gotong Royong membersihkan komplek pekuburan Kristen yang ada di kota Muara Teweh. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin sebagaimana yang pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Panitia Perayaan Paskah Jemaat GKE Muara Teweh Tahun 2018, Norton, SE yang didampingi oleh Sekretarisnya, Sugianto Nias Taru, S.Pd. memimpin langsung gotong royong tersebut.
Dijelaskan oleh Norton bahwa panitia membersihkan lahan yang akan dijadikan lokasi parkir warga jemaat yang akan mengikuti ibadah subuh di komplek pekuburan tersebut. Demikian ujar Norton saat ditemui Warta SPB disela-sela proses pembersihan lokasi parkir dimaksud pada Jum'at Sore (30/03).
Ratusan warga jemaat silih berganti mendatangi makam keluarganya masing-masing untuk berjiarah, membersihkan rumput, mengecat pagar, bahkan ada juga yang bersua dengan sanak-saudara yang sudah lama tidak berjumpa.
Moment Jumat Agung seperti ini memang sering kali bisa menjadi sarana perjumpaan sanak saudara berjumpa ataupun sekedar bertegur sapa, sambil menghidupan lilin atau menaburkan bunga rampai ke atas kuburan keluarganya. Kegiatan membersihakan makam keluarga dilakukan sampai masa kebaktian subuh Paskah.
Kebaktian Subuh Paskah adalah kebaktian yang dilakukan pada saat subuh di hari Paskah. Kebaktian ini dipraktikkan oleh gereja Protestan, sama seperti kebaktian malam Paskah yang dijalankan pengikut Katolik Roma, Ortodoks Timur, Anglikan, dan Lutheran.
Umumnya keluarga-keluarga akan berkumpul di sekitar makam yang dirawat dengan baik. Aktivitas selanjutnya keluarga membersihkan makam, menyalakan lilin, duduk dan berbincang, sambil menunggu hari menjelang pagi. Kemudian melakukan ibadah subuh Paskah di sekitar makam keluarga, dengan dipimpin oleh Pendeta atau petugas yang telah dipersipakan oleh Gereja.
Kebaktian ini merupakan persekutuan orang percaya untuk mengenang orang-orang terkasih yang sudah lebih dahulu berpulang, sekaligus mengingat kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. (sdp)
Ketua Panitia Perayaan Paskah Jemaat GKE Muara Teweh Tahun 2018, Norton, SE yang didampingi oleh Sekretarisnya, Sugianto Nias Taru, S.Pd. memimpin langsung gotong royong tersebut.
Dijelaskan oleh Norton bahwa panitia membersihkan lahan yang akan dijadikan lokasi parkir warga jemaat yang akan mengikuti ibadah subuh di komplek pekuburan tersebut. Demikian ujar Norton saat ditemui Warta SPB disela-sela proses pembersihan lokasi parkir dimaksud pada Jum'at Sore (30/03).
Ratusan warga jemaat silih berganti mendatangi makam keluarganya masing-masing untuk berjiarah, membersihkan rumput, mengecat pagar, bahkan ada juga yang bersua dengan sanak-saudara yang sudah lama tidak berjumpa.
Moment Jumat Agung seperti ini memang sering kali bisa menjadi sarana perjumpaan sanak saudara berjumpa ataupun sekedar bertegur sapa, sambil menghidupan lilin atau menaburkan bunga rampai ke atas kuburan keluarganya. Kegiatan membersihakan makam keluarga dilakukan sampai masa kebaktian subuh Paskah.
Kebaktian Subuh Paskah adalah kebaktian yang dilakukan pada saat subuh di hari Paskah. Kebaktian ini dipraktikkan oleh gereja Protestan, sama seperti kebaktian malam Paskah yang dijalankan pengikut Katolik Roma, Ortodoks Timur, Anglikan, dan Lutheran.
Umumnya keluarga-keluarga akan berkumpul di sekitar makam yang dirawat dengan baik. Aktivitas selanjutnya keluarga membersihkan makam, menyalakan lilin, duduk dan berbincang, sambil menunggu hari menjelang pagi. Kemudian melakukan ibadah subuh Paskah di sekitar makam keluarga, dengan dipimpin oleh Pendeta atau petugas yang telah dipersipakan oleh Gereja.
Kebaktian ini merupakan persekutuan orang percaya untuk mengenang orang-orang terkasih yang sudah lebih dahulu berpulang, sekaligus mengingat kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. (sdp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar