MUARA TEWEH - Gelaran Paskah sebagaimana tahun-tahun sebelumnya sebentar lagi akan dimulai. Suatu Event yang juga merupakan titik sentral dalam kehidupan orang-orang percaya, dimana Yesus Kristus menderita bahkan sampai mati di Kayu Salib untuk menebus umat manusia dari dosa-dosa yang telah diperbuat. Hal inilah yang oleh umat Nasrani, kemudian diperingati sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan orang percaya, serta sebagai bukti nyata dari Tri Panggilan Gereja, yaitu: Bersekutu, Bersaksi, dan Melayani.
Pdt. Jainal. S.Th dalam perbincangan ringan di teras gereja Imanuel, sebagai pendeta pendamping SPB di Jemaat GKE Muara Teweh menyampaikan bahwa Paskah (bahasa Latin: Páscha, bahasa Yunani: Πάσχα, Paskha; bahasa Aram: פַּסחא Pasḥa;
dari bahasa Ibrani: פֶּסַח Pesaḥ) adalah perayaan terpenting dalam liturgi gerejawi Kristen.
Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan, serta pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati.
Paskah merupakan hari perayaan kebangkitan Yesus Kristus dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.
Paskah juga merujuk pada masa di dalam kalender gereja ayng disebut masa Paskah, yaitu masa yang dirayakan dulu selama empat puluh hari sejak Minggu Paskah (Puncak dari Pekan Suci) hingga hari Kenaikan Yesus ke Sorga, namun sekarang masa tersebut diperpanjang hingga lima puluh hari, yaitu sampai peristiwa hari Pentakosta (yang artinya "hari kelima puluh"- hari ke-50 setelah Paskah, terjadi peristiwa turunya Roh Kudus).
Minggu pertama di dalam masa Paskah dinamakan Oktaf Paskah oleh Gere Katolik Roma. Hari Paskah juga mengakhiri perayaan Pra-Paskah yang dimulai sejak empat puluh hari sebelum Kamis Putih, yaitu masa-masa berdoa, penyesalan, dan persiapan berkabung.
Paskah merupakan salah satu hari raya yang berubah-ubah tanggalnya (dalam Kekristenan disebut dengn perayaan yang berpindah) karena disesuaikan dengan hari tertentu (dalam hal ini hari Minggu), bukan tanggal tertentu di dalam kalender Masehi. Hari raya Kristen lainnya tanggalnya disesuaikan dengan hari Paskah tersebut dengan menggunakan sebuah formula kompleks. Paskah biasanya dirayakan antara akhir bulan Maret hingga akhir bulan April (ritus Barat) atau awal bulan April hingga awal bulan Mei (ritus Timur) setiap tahunnya, tergantung pada siklus bulan.
Setelah ratusan tahun gereja-geraja tidak mencapai suatu kesepakatan, saat ini semua gereja telah menerima perhitungan Gereja Aleksanderia (disebut sebagai Gereja Koptik) yang menentukan bahwa hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan Purnama Paskah, yaitu bulan purnama pertama pada hari keempatbelasnya ("bulan purnama" gerejawi) jatuh pada atau setelah tanggal 21 Maret (titik musim semi matahari / vernal equinox gerejawi). Minggu Paskah bukan perayaan yang sama (namun masih berhubungan) dengan Paskah Yahudi (Basa Ibrani: פסח atau Pesakh dalam hal simbolisme dan juga penanggalannya, demikian ungkap Pdt. Jainal, S.Th dengan gaya yang lugas namun jelas, kepada sebagian kaum bapak yang menanyakan asal muasal cerita tentang paskah ini. Hal ini senada dengan tema Paskah tahun 2018 yang dikeluarkan oleh PGI yaitu: "KUASA KEBANGKITAN KRISTUS MENJADIKAN KITA HAMBA KEBENARAN" (Bdk. Roma 6:18)
SPB yang beranggotakan kaum bapak sebagai bagian dari Majelis Jemaat GKE Muara Teweh dipercaya untuk menjadi Event Organizer (EO) Paskah Jemaat tahun 2018. Dalam rapat pertama yang diselenggarakan di Gereja Imanuel Muara Teweh pada Jumat sore (23/02), Ketua Panitia Norton didampingi Sekretaris Panitia Sugianto Nias Taru serta Wakil Ketua Karianto E. Saman menyampaikan terimakasih dan penghargaan karena SPB ditunjuk sebagai EO dan dirinya dipercaya sebagai Ketua, serta memohon agar seluruh panitia dapat berkordinasi, agar kegiatan Paskah tahun 2018 dapat terselenggara dengan baik.
Panitia bekerja melalui SK yang dikeluarkan oleh BPH Majelis Jemaat GKE Muara Teweh Nomor 28/BPH.MJGKE-MTW/Kep/2/2018 tertanggal 21 Februari 2018 yang menunjuk susunan panitia perayaan paskah Jemaat GKE Muara Teweh Tahun 2018 di Muara Teweh, demikian disampaikan Sugianto Nias Taru yang kali ini bertindak sebagai Sekretaris panitia.
Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan, serta pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati.
Paskah merupakan hari perayaan kebangkitan Yesus Kristus dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.
Paskah juga merujuk pada masa di dalam kalender gereja ayng disebut masa Paskah, yaitu masa yang dirayakan dulu selama empat puluh hari sejak Minggu Paskah (Puncak dari Pekan Suci) hingga hari Kenaikan Yesus ke Sorga, namun sekarang masa tersebut diperpanjang hingga lima puluh hari, yaitu sampai peristiwa hari Pentakosta (yang artinya "hari kelima puluh"- hari ke-50 setelah Paskah, terjadi peristiwa turunya Roh Kudus).
Minggu pertama di dalam masa Paskah dinamakan Oktaf Paskah oleh Gere Katolik Roma. Hari Paskah juga mengakhiri perayaan Pra-Paskah yang dimulai sejak empat puluh hari sebelum Kamis Putih, yaitu masa-masa berdoa, penyesalan, dan persiapan berkabung.
Paskah merupakan salah satu hari raya yang berubah-ubah tanggalnya (dalam Kekristenan disebut dengn perayaan yang berpindah) karena disesuaikan dengan hari tertentu (dalam hal ini hari Minggu), bukan tanggal tertentu di dalam kalender Masehi. Hari raya Kristen lainnya tanggalnya disesuaikan dengan hari Paskah tersebut dengan menggunakan sebuah formula kompleks. Paskah biasanya dirayakan antara akhir bulan Maret hingga akhir bulan April (ritus Barat) atau awal bulan April hingga awal bulan Mei (ritus Timur) setiap tahunnya, tergantung pada siklus bulan.
Setelah ratusan tahun gereja-geraja tidak mencapai suatu kesepakatan, saat ini semua gereja telah menerima perhitungan Gereja Aleksanderia (disebut sebagai Gereja Koptik) yang menentukan bahwa hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan Purnama Paskah, yaitu bulan purnama pertama pada hari keempatbelasnya ("bulan purnama" gerejawi) jatuh pada atau setelah tanggal 21 Maret (titik musim semi matahari / vernal equinox gerejawi). Minggu Paskah bukan perayaan yang sama (namun masih berhubungan) dengan Paskah Yahudi (Basa Ibrani: פסח atau Pesakh dalam hal simbolisme dan juga penanggalannya, demikian ungkap Pdt. Jainal, S.Th dengan gaya yang lugas namun jelas, kepada sebagian kaum bapak yang menanyakan asal muasal cerita tentang paskah ini. Hal ini senada dengan tema Paskah tahun 2018 yang dikeluarkan oleh PGI yaitu: "KUASA KEBANGKITAN KRISTUS MENJADIKAN KITA HAMBA KEBENARAN" (Bdk. Roma 6:18)
Salah seorang anggota panitia yang dikenal aktif dikalangan SPB dan Jemaat GKE Muara Teweh, Heron Purba mengungkapkan, bahwa dalam kegiatan perayaan paskah di Jemaat GKE Muara Teweh tahun 2018 ini yang akan dimulai Sabtu, (24/03) mendatang, akan dilaksanakan beberapa lomba, antara lain Vocal Solo, Paduan Suara, serta kegiatan olah raga populer seperti Volley Ball, Futsal, Tenis Meja, serta Menembak dengan senapan Angin, yang langsung diaminkan oleh Bina Harapan, salah seorang panitia yang sering terlibat dalam event olah raga baik lokal, maupun nasional seperti roadrace yang diselenggarakan oleh IMI Kabupaten maupun Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua Majelis Jemaat GKE Muara Teweh, Pdt. Dasviron, S.Th beserta jajaran Majelis Jemaat yang menyampaikan bahwa dalam penyelenggaraan even paskah jemaat dianggarkan dana sebesar 50 juta rupiah, agar dapat dikelola dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Menurut Pdt. Jos Yokpalda Bataha, S.Th yang merupakan Koordinator Seksi Acara, didampingi anggotanya Rudi Candra Utama, event Paskah 2018 tahun ini selain kegiatan olah raga, akan dibuat event yang dapat menyentuh dasar-dasar kehidupan orang percaya, semisalnya kunjungan kasih (diakonia) kepada orang sakit, jompo, terpenjara, dll. sehingga dapat memperkuat iman dan percaya mereka. (sdp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar