MUARA TEWEH - "Perhentian hanya tersedia bagi umatNya yang mau menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dalam diri Putra TunggalNya, sebab Yesus Kristus adalah Pemimpin Keselamatan kita", demikian ungkap Pdt.Lenmi Rajaki, S.Th. dalam ibadah kaum bapak SPB Jemaat GKE Muara Teweh pada Jum'at malam (08/10/2021) di Gereja Anugerah - Rapen.
"Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah ambil bagian dalam pelayanan ibadah hari ini, secara khusus liturgos Pnt. Bahrum P. Girsang, Pianis Bpk. Edo Idjard dan semua pendeta yang hadir" ujar Pnt.Yonedi mengakhiri tugasnya sebagai petugas pendamping dan pengantar ibadah.
Lebih lanjut Pdt. Lenmi menyampaikan uraian kata "PERHENTIAN" menurut bacaan Ibrani 4: 1 - 11, bahwa dalam bahasa Yunani, kata yang dipakai untuk merujuk tempat perhentian adalah κατάπαυσιν yang artinya adalah tempat beristirahat.
Ia juga menyampaikan bahwa Yesus membawa kita keluar dari perhambaan dosa, untuk menuntun ke dalam perhentian yang menjadi sasaran pengalaman rohani, sehingga jelas dari pendapat ini kita mengerti bahwa hanya Yesus yang dapat membawa ke tempat perhentian (keselamatan didalam Kristus dimana semua usaha manusia untuk mencapai keselamatan melalui berbagai peraturan dan hukum sudah tidak berlaku lagi).
Lebih jauh Pdt. Lenmi juga mengungkapkan bahwa bagi orang Israel perhentian di negeri Kanaan diibaratkan sebagai perhentian di dalam Kristus bagi orang Kristen dan mengibaratkan hidup yang sudah dikuduskan karena usaha Kristus dan kita meneruskan hidup kudus melalui kepenuhan dengan Roh Kudus yang memberi kemenangan atas dosa dan Iblis.
Orang Israel yang tidak masuk perhentian itu oleh karena mereka tidak beriman, tidak menyerahkan diri mereka kepada Allah dan tidak percaya bahwa Allah akan melaksankan apa yang dijanjikannya kepada mereka.
Pada waktu Penulis surat Ibrani menulis surat Ibrani, orang-orang Kristen Ibrani berada dalam cobaan untuk kembali kepada Taurat, kepada keselamatan yang diusahakan sendiri dan tidak menuju ke perhentian di dalam Kristus. Orang-orang Kristen masuk ke perhentian hanya oleh iman yang beralaskan pekerjaan Kristus yang telah disempurnakan.
Menurut Pdt. Lenmi, ada dua jenis perhentian. Perhentian pada masa depan sebagai perhentian surgawi atau masuk ke dalam kerajaan Allah. Perhentian lain menekankan realitas sekarang dari “perhentian iman”. Hal ini dibicarakan sebagai penyerahan diri penuh yang dianggap sebagai pengalaman unik. Perhentian adalah sebuah analogi (gambaran) karya Allah.
Ketua Majelis Jemaat GKE Muara Teweh, Pdt. Ari Triswanto, M.Div. yang ikut hadir bersama Sekretaris Jemaat, Pnt.Mundawan, dalam ibadah tersebut juga menyampaikan apresiasi serta dukungannya kepada seluruh kaum bapak yang selalu bersemangat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan SPB serta berharap agar hal tersebut dapat selalu dipelihara sehingga jemaat semakin kokoh dalam iman dan pengharapannya.
Pnt. Esdi Pangganti, Ketua SPB menyampaikan terimakasih atas peran serta kaum bapak serta dukungan penuh MPH Jemaat GKE Muara Teweh kepada SPB seraya menyampaikan bahwa SPB akan melaksanakan Ibadah Online / Live Streaming pada tanggal 29 Oktober 2021 di Gereja Imanuel dalam rangka hari Bapak GKE dan hari Reformasi Gereja serta berkerinduan untuk mengundang SPB lain dalam lingkup Resort Muara Teweh serta SPPer Jemaat Muara Teweh dalam ibadah yang direncanakan tersebut. (sdp)
Ya
BalasHapus