Selamat Datang di Website SPB Majelis Jemaat GKE Muara Teweh

Kamis, 13 Juni 2019

Janji Allah Akan Keselamatan


Setiap orang pasti senang kalau dijanjikan sesuatu yang positif, karena di dalam janji itu ada pengharapan.

1. Manusia diselamatkan karena iman di dalam Yesus Kristus.
Bagi orang Kristen, janji keselamatan untuk hidup yang kekal hanya ada di dalam Yesus Kristus. Tidak ada yang lain. Siapa yang percaya kepada Kristus dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum (bdk. Mrk. 16:16). Usaha manusia tidak dapat menggapai janji keselamatan itu. Itulah sebabnya Martin Luther menentang keras surat penghapus dosa, indulgensia itu, karena janji keselamatan hanya ada dalam anugerah Allah, gratis, cuma-cuma. Namun, demikian bukan berarti anugerah itu murahan. Ia menjadi mahal karena menuntut ketaatan iman setiap orang percaya untuk senantiasa ada dalam anugerah tersebut. Itulah sebabnya Bonhoeffer mengatakan iman hanya akan menjadi iman dalam tindakan ketaatan (Faith only becomes faith in the act of obedience).

2.  Hukum Taurat menuntun manusia pada anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Janji anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus, telah diperdengarkan sejak peristiwa kejatuhan manusia ke dalam dosa dalam protevangelium (injil pertama) dalam Kej. 3:15. Pertarungan tiada henti antara keturunan perempuan dan keturunan ular itu hingga kemenangan di pihak keturunan perempuan itu memberikan janji yang konsisten dan pasti ditepati oleh Allah melalui kehadiran Yesus Kristus yang mengalahkan kuasa Iblis. Disinilah peranan Hukum Taurat menyadarkan manusia akan dosa dan kebutuhan kasih karunia anugerah keselamatan itu. Taurat menuntun manusia menggapai anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, sehingga fungsi Hukum Taurat diperlukan oleh manusia untuk menyadarkan manusia akan perlunya kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus (bdk. ay 19, 24).

3.  Iman kepada Yesus Kristus menjadikan orang percaya sebagai ahli waris janji keselamatan.
Iman kepada Yesus Kristus menjadikan orang percaya sebagai ahli waris kerajaan sorga. Sebagai ahli waris, maka orang percaya diangkat menjadi anak-anak Allah yang berhak pada warisan sorgawi, yang dipersatukan di dalam iman kepada Yesus Kristus. Sebagai anak, orang-orang percaya dapat berseru kepada Allah, “ya Abba, ya Bapa!” Tidak ada lagi pembedaan Yahudi dan Yunani, hamba dan orang merdeka, laki-laki dan perempuan. Semua satu di dalam Yesus Kristus (ay. 28). 

Jadi di dalam Yesus Kristus seluruh bagian disusun rapi menjadi satu kesatuan tubuh Kristus, dan Kristus menjadi kepala dari semuanya. Itu artinya Yesus Kristus menjadi pusat pikiran, hati, jiwa dan tujuan segenap kehidupan orang percaya, yang bermuara pada sikap ketaatan yang penuh kepada Allah dari orang percaya yang telah menerima anugerah Allah tersebut.

Janji Tuhan hari ini, “….demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya pada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:14.15). Ini adalah suatu janji yang luar biasa. Tidak ada satu pun orang di dunia yang mampu memberikan janji seperti ini. Karena Allah adalah pemilik hidup kita, tidak ada kata gagal di dalam segala rencana-Nya. Apa yang dijanjikan-Nya pasti berhasil. Sekalipun untuk perkara-perkara yang mustahil bagi kita. Syaratnya kita meninggikan dan percaya kepada Yesus.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh 3:16)  

• Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini Inilah hakekat Allah yang kita sebut sebagai Allah adalah kasih (1 Yoh 4:16a). Sebobrok apapun kehidupan kita, kasih Allah kepada kita tidak pernah berubah. Bukan karena perbuatan baik kita, maka Ia mengasihi kita, namun Allah adalah kasih tidak pernah bisa berubah.
 

• Sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal Kata “mengaruniakan” bisa berarti memberikan. Allah memberikan anak-Nya satu-satunya, Yesus Kristus, kepada dunia. Allah tahu betapa kejamnya dunia di saat Yesus lahir. Namun Allah menghadirkan Yesus sebagai Mesias, sang penyelamat, dan sebagai hamba, dalam waktu bersamaan. Yesus adalah raja (Dan 7:14). Yesus juga adalah hamba (Yes 42:1-4).
 

Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 
Inilah janji Allah yang sangat luar biasa, percaya pada Yesus maka kita akan beroleh hidup yang kekal.


Kaum bapak sekalian, inilah yang Allah mau, percaya pada Yesus dan kita akan diselamatkan. Tuhan Yesus hadir bukan untuk menghakimi kita (Yoh 3:17). 

Ingatlah selalu janji Allah, pegang janji Allah yang tidak pernah ingkar, agar kita diselamatkan.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEGIATAN

Peran Kaum Bapak Dalam Keluarga Kristen (Bab 1)

--------------------------------- “Bapak merupakan pilar terdepan dalam menjaga keutuhan sebuah keluarga” (Esdi Pangganti) ----...

Arsip SPB