MUARA TEWEH - Seksi Pelayanan Bapak (SPB) MJGKE Muara Teweh dalam keberadaannya sebagai perpanjangan Pelayanan di tingkat Majelis Jemaat berusaha memperbesar luasan bidang sentuhan pelayanan berupa kegiatan-kegiatan yang dapat memperbesar pemasukan bagi kegiatan-kegiatan SPB yang memerlukan pembiayaan sehingga tidak selalu berupa permintaan-permintaan kepada donatur-donatur.
Menurut Ketua SPB MJGKE Muara Teweh, Esdi Pangganti yang sedang mengikuti kegiatan Pertemuan Raya I (PR) Kaum Bapak GKE Se Indonesia di Sintang Kalimantan Barat bersama utusan SPB MJGKE Muara Teweh, hal ini sudah sejalan dan segaris dengan apa yang diinginkan oleh Komisi Pelayanan Bapak (KPB) dan Majelis Sinode GKE sebagaimana yang dipaparkan oleh Ketua Umum Sinode GKE Pdt. Dr. Wardinan S. Lidim, M.Th saat menyampaikan program KPB MS Sinode GKE di depan seluruh Peserta PR I.
SPB MJGKE Muara Teweh telah membuat usaha-usaha kreatif seperti Pengadaan Properti SPB seperti Baju Batik SPB, Baju Kaos bertuliskan SPB, Pin SPB, Topi SPB, Rompi SPB, Jaket SPB, Mug SPB dan Handuk SPB dimana secara praktis selisih harga menjadi pemasukan bagi Kas SPB Jemaat, selain itu dalam Ibadah SPB Kolekte diberikan sebanyak dua kantong, dimana Kantong I dikhsuuskan untuk Kegiatan Gerejawi SPB serta Kantong II dibagi 20% untuk Kas SPB, dan 80% untuk Majelis Jemaat, begitu juga Amplop Ucapan Syukur dan lainnya semua menjadi pemasukan bagi Majelis Jemaat.
Menurut Bendahara SPB MJGKE Muara Teweh,Andriano, usaha-usaha lain seperti penjualan Air Mineral dan Sembako, dimana selisih harga akan menjadi sumber pemasukan bagi SPB. "Hal ini sering tidak terpikirkan oleh kategorial lain yang selalu mengandalkan usaha-usaha dana konvensional, seperti teken les, dll. Sebagai contoh: Baju SPB harga Rp 230.000,- dijual Seharga Rp. 300.000,- maka ada selisih Rp.100.000,- yang akan menjadi sumber pemasukan SPB. Anggota tidak akan keberatan karena mereka akan mempunyai Baju Batik Properti SPB, dibanding jika mereka hanya menyumbang dengan besaran dana yang sama namun tidak mendapatkan apa-apa" ujar Andriano yang langsung diamini oleh Ketua KPB Resort Muara Teweh, Maruli Tambunan yang saat ini menjadi Ketua Rombongan mengikuti kegiatan PR I di Sintang.
Lebih Jauh Maruli menyatakan bahwa apa yang telah dipaparkan oleh Ketua Umum Sinode GKE telah dijalani oleh KPB/SPB MJGKE Muara Teweh. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan animo kaum bapak dalam segenap kegiatan yang digelar oleh SPB mencapai 80 s.d 85%, sehingga KPB/SPB MJGKE Muara Teweh tidak terlalu menemui hambatan dalam melaksanakan program kerjanya, termasuk Visi dan Misi SPB yang telah diprogramkan sebelumnya. (sdp)
SPB MJGKE Muara Teweh telah membuat usaha-usaha kreatif seperti Pengadaan Properti SPB seperti Baju Batik SPB, Baju Kaos bertuliskan SPB, Pin SPB, Topi SPB, Rompi SPB, Jaket SPB, Mug SPB dan Handuk SPB dimana secara praktis selisih harga menjadi pemasukan bagi Kas SPB Jemaat, selain itu dalam Ibadah SPB Kolekte diberikan sebanyak dua kantong, dimana Kantong I dikhsuuskan untuk Kegiatan Gerejawi SPB serta Kantong II dibagi 20% untuk Kas SPB, dan 80% untuk Majelis Jemaat, begitu juga Amplop Ucapan Syukur dan lainnya semua menjadi pemasukan bagi Majelis Jemaat.Menurut Bendahara SPB MJGKE Muara Teweh,Andriano, usaha-usaha lain seperti penjualan Air Mineral dan Sembako, dimana selisih harga akan menjadi sumber pemasukan bagi SPB. "Hal ini sering tidak terpikirkan oleh kategorial lain yang selalu mengandalkan usaha-usaha dana konvensional, seperti teken les, dll. Sebagai contoh: Baju SPB harga Rp 230.000,- dijual Seharga Rp. 300.000,- maka ada selisih Rp.100.000,- yang akan menjadi sumber pemasukan SPB. Anggota tidak akan keberatan karena mereka akan mempunyai Baju Batik Properti SPB, dibanding jika mereka hanya menyumbang dengan besaran dana yang sama namun tidak mendapatkan apa-apa" ujar Andriano yang langsung diamini oleh Ketua KPB Resort Muara Teweh, Maruli Tambunan yang saat ini menjadi Ketua Rombongan mengikuti kegiatan PR I di Sintang.
Lebih Jauh Maruli menyatakan bahwa apa yang telah dipaparkan oleh Ketua Umum Sinode GKE telah dijalani oleh KPB/SPB MJGKE Muara Teweh. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan animo kaum bapak dalam segenap kegiatan yang digelar oleh SPB mencapai 80 s.d 85%, sehingga KPB/SPB MJGKE Muara Teweh tidak terlalu menemui hambatan dalam melaksanakan program kerjanya, termasuk Visi dan Misi SPB yang telah diprogramkan sebelumnya. (sdp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar