Bacaan : Yakubus 5 : 13-18
Alkitab memakai dua macam istilah untuk tindakan "mengoleskan" (minyak).
Yang pertama berarti mengoleskan minyak gosok untuk memijat, mengobati, atau merawat orang sakit (terluka). Yang kedua, mengoleskan minyak sebagai bagian dari suatu upacara keagamaan. Yang pertama adalah tindakan medis, sedangkan yang kedua tindakan ritual.
Yakobus memakai istilah Yunani yang mengandung pengertian medis. Kala itu penggunaan minyak gosok untuk orang sakit sangat lazim (bdk. Luk. 10:34).
Boleh dikata, pengolesan minyak mewakili tindakan medis pada saat itu. Jadi, nasihat ini memberi tekanan bukan pada pengolesan minyak melainkan pada doa dalam nama Tuhan.
Artinya, terhadap orang sakit tidak cukup hanya diobati, ia perlu didoakan. Pengobatan selayaknya dilakukan serentak dengan pelayanan doa.
Doa yang bersungguh hati amat besar kuasanya (ay. 16). Memberi efek baik secara jasmani maupun rohani (ay. 15-16; 19-20).
Barang siapa mencermati temuan mutakhir dan kemajuan teknologi pengobatan terkini pasti berdecak kagum. Minyak gosok telah berkembang menjadi sinar laser.
Pertanyaannya, di zaman semaju ini, masihkah doa memiliki tempat yang penting dan mendesak? Tak jarang orang mengucap doa hanya sebagai unsur pelengkap—sementara hati sudah merasa tenang dan yakin pada kecanggihan teknologi medis yang dipakai.
Doa baru menjadi pelarian ketika ternyata obat tidak bekerja atau tidak tersedia. Di sinilah nasihat Yakobus sungguh patut kita renungkan dengan jujur.
Masihkah kita berdoa dengan sungguh hati?
JIKA KITA BERIMAN
SEHARUSNYA TINDAKAN BERDOA MEMILIKI BOBOT
DAN PERAN YANG SAMA, YANG BERLAKU BAGI SEMUA KASUS PENYAKIT
SEHARUSNYA TINDAKAN BERDOA MEMILIKI BOBOT
DAN PERAN YANG SAMA, YANG BERLAKU BAGI SEMUA KASUS PENYAKIT
Mantap renungannya. Smoga yg baca mendapat berkat. Diberkatilah yg membuat renungan ini
BalasHapus