MUARA TEWEH - SPB MJGKE Muara Teweh yang menyelenggarakan Workshop TIK bagi Hamba-hamba Tuhan dan Pegiat Gereja, berhasil menelurkan beberapa karya inspiratif untuk penulisan bahan bacaan dan renungan bagi jemaat, demikian disampaikan Kalumpai Maden, sebagai Ketua Panitia dalam laporannya pada masa penutupan acara Workshop TIK tersebut pada Sabtu (08/09) di Gereja Imanuel-Muara Teweh.
Adapun beberapa karya tersebut adalah sebagi berikut:
JAWABAN SEBUAH PENANTIAN
Penulis: Lenmi Rajaki
Sinopsis:
Kehadiran buah hati setelah menanti selama lima tahun adalah harapan setiap orang yang sudah hidup berumah tangga.
Keyakinan akan jawaban Tuhan yang luar biasa ditunjukkan
dengan untaian nama anakku yang mengandung makna “Allah Memberikan anak yang menjadi
pahlawan Tuhan dengan penuh hikmat”
Penulis : Arfida Jainal
Sinopsis:
Hidup berpindah ke sana sini karena mengikuti tempat tugas
suami sebagai pendeta cukup membuat keluarga kami repot, bahkan hidup kami
serba berkekurangan.
Pindah, membuat keluarga kami harus menyesuaikan diri dari
nol lagi, namun sebagai orang percaya dan mendamping pelayanan suami penuh
waktu, saya bersyukur karena Tuhan selalu memberikan pertolonganNya bahkan pada
saat kami tidak menduganya. Tuhan Begitu Baik.
AKU SEORANG PERAWAT
Penulis : John Fredy
Sinopsis:
Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan mengubur impianku
menjadi seorang sarjana teknik hingga masuk Sekolah Perawat Kesehatan.
Melayani orang sakit, memerlukan hati yang ikhlas dan
kesabaran serta ketelitian yang tinggi. Tidak jarang rasa sedih terkuak jika
pasien yang dirawat tidak sembuh dan akhirnya meninggal.
SANGGUPKAH AKU SETIA
Penulis : Peri Sumantie
Sinopsis:
Pikirku kalau menjadi seorang pendeta pasti diperlakukan
istimewa karena datang untuk melayani Tuhan dan jemaatnya. Namun, kenyataan
berbicara lain, terkadang justru penolakan atau perlakuan tidak disukailah yang
kuterima.
Sangatlah kusadari bahwa melayani Tuhan banyak tantangan
dan pergumulannya. Haruskah aku menyerah?
HATI SEBAGAI HAMBA
Penulis : Dami Hawini
Sinopsis:
Aku adalah salah seorang pendeta perempuan yang ditugaskan
untuk melayani Tuhan dan menggembalakan domba-dombaNya.
Lucunya, terkadang jemaat ada yang memaksa harus dilayani
walau dalam aturan gereja hal tersebut cenderung tidak ada. Semua yang dikemukakan diatas menuntut aku harus selalu
rendah hati, sabar, dan mengandalkan Tuhan didalam setiap perkara.
Orang tua perlu mendidik, mengarahkan dan menanamkan nilai-nilai karakter
secara ramah dalam diri anak, tanpa kehilangan kendali atas emosi dirinya
sendiri.
BERJUANG DEMI BERKAT ALLAH
Penulis : Pelisiana
Sinopsis:
Belajar dari Pengalaman Yakub
yang terasa begitu lekat dengan persoalan tipu menipu, maka saya sebagai orang
percaya harus memiliki iman yang kuat dan berjuang untuk mendapat berkat Allah.
Saya perlu belajar lebih lagi
untuk memiliki iman seperti Yakub dan percaya penuh akan kuasa Tuhan serta berjuang
keras supaya Tuhan memberkatinya.
MENDIDIK ANAK DENGAN RAMAH
Penulis : Yessi Aria Puspita
Sinopsis:
Sehari-hari
sebagai perempuan yang bekerja sekaligus ibu rumah tangga, maka saya merasa
perlu mendisiplin anak.
Salah
satu hal yang paling sulit dilakukan orang tua adalah mengendalikan amarah
ketika merawat, mendidik dan membesarkan anak. Apalagi jika anak mulai sering
membantah, memberontak dan melawan.
Terimakasih atas Karya-karya dengan ide-ide brilian di atas. Selamat menulis. TYM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar