Selamat Datang di Website SPB Majelis Jemaat GKE Muara Teweh

Sabtu, 05 Mei 2018

Gambaran Kebersamaan Kaum Bapak (Bab 2)




-----------------------------
“Perbedaan di dalam Kristus itulah yang membuat kaum bapak  semakin bertumbuh di dalam Kristus” (Esdi Pangganti)
-------------


K
omunitas kaum bapak sebagai tubuh Kristus dijelaskan melalui Efesus 4:16 yang menyatakan  16Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota- menerima pertumbuhannya  dan membangun dirinya dalam kasih.. Firman Tuhan ini berbicara tentang kebersamaan atau kesatuan. Suatu hal yang harus kaum bapak  wujudkan sebagai umat Tuhan dalam komunitas kaum bapak.
Efesus 4:4-6 menjadi dasar Alkitabiah kebersamaan kaum bapak, sebagaimana tertulis: 4satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, 5satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang  di atas semua dan oleh semua dan didalam semua”.
Selanjutnya dalam Efesus 4: 13 menjelaskan bagaimana komunitas kaum bapak sebagai suatu gereja yang hidup,  sebagai satu tubuh, akan mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Pada ayat ini dituliskan 13sampai kaum bapak  semua telah mencapai kesatuan  iman  dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,  kedewasaan penuh,  dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus”
Kesatuan atau kebersamaan kaum bapak sebagai umat Tuhan bukan berarti semua orang harus memiliki pikiran dan ide yang sama. Setiap individu dalam tubuh Kristus telah diberikan talenta atau karunia serta kemampuan tertentu dalam pelayanan. Kemampuan inilah yang perlu di manajemen.
Komunitas kaum Bapak justru memerlukan talenta atau karunia yang berbeda-beda, agar pelayanan dalam komunitas kaum bapak menjadi lengkap dan dapat menjangkau atau mencapai sasaran yang diharapkan. Kalau semua menjadi pemimpin, maka tidak akan ada yang dipimpin. Kalaupun ada perbedaan, yang perlu kaum bapak  renungkan serta ingat adalah Firman Tuhan telah menyatakan bahwa kaum bapak dalam kegerakannya adalah satu tubuh, dimana Kristus adalah Kepala.
Selanjutnya Efesus 4 : 15-16 menyatakan, 15tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, kaum bapak  bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. 16Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”
Perlu dipahami bahwa Kristus adalah pemersatu bagi kaum bapak, dan oleh karenaNya sehingga kaum bapak dapat bekerja bersama-sama dengan berpegang teguh kepada kebenaran di dalam kasih Karunia Allah.  Kristus yang lahir di tempat yang sederhana dan hina di Betlehem, hadir ke dunia ini bukan saja menjadi Juruselamat bagi seluruh umat manusia, namun Dia lahir untuk membangun dan membentuk manusia menjadi satu kesatuan, yaitu Tubuh Kristus.
Kehidupan bersama kaum bapak dalam jemaat harus benar-benar nyata, diantara anggota–anggota Tubuh Kristus. Hal ini sebagai tanda atau bukti bahwa kaum bapak telah dibangun bersama di dalam persekutuan dengan Allah yang hidup.
Untuk Membangun kebersamaan dalam satu persekutuan Tubuh Kristus, maka kaum bapak  dapat melakukan dengan cara menunjukkan sikap, saling memperhatikan, mendoakan, mendorong serta melindungi satu dengan yang lain ( I Kor 12:12-31; Ef 4:1-6) tidak saling memfitnah/menjelekan menjatuhkan, atau meremehkan, tetapi selalu ada kesatuan Roh, kesatuan hati, satu tujuan, tidak boleh ada perpecahan di dalam jemaat.
Patut direnungkan bersama bahwa keberadaan kaum bapak dalam bersekutu dan beribadah bersama, masing-masing memiliki latar belakang yang begitu berbeda: keluarga kaum bapak  berbeda, warna kulit, asal-usul (suku), profesi, pendidikan dan juga hobi atau kesenangan, namun kaum bapak  harus bisa berkumpul dan dipersatukan dalam satu ikatan keluarga Allah.
Kini tugas kaum bapak  adalah mempertahankan persatuan dan kesatuan di antara jemaat agar gereja tetap menjadi tempat yang hangat. Hal itu akan terwujud apabila tiap anggota kaum babap memiliki kesadaran akan dirinya dan memiliki sikap hidup bersama.
Dalam Kisah Para Rasul 2:44-47 menunjukkan bagaimana cara hidup Gereja mula-mula, tidak hanya siap diajar, tetapi mereka mempraktikkan prinsip hidup bersama sebagai anggota keluarga Allah, sehingga tidaklah heran apabila tiap-tiap hari Tuhan menambahkan jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Sebagai satu keatuan tubuh Kristus, maka kaum bapak  harus bangkit dan berubah dan siap menjadi berkat dan bukan menjadi batu sandungan.
Kaum bapak  harus menjadikan setiap moment dalam kehidupan ini sebagai kesempatan untuk mengambil komitmen baru sebagai umat pilihan Allah dan sebagai bagian dari anggota Tubuh Kristus, untuk memberikan hidup yang beerdampak dan menjadi saluran berkat.
Kehadiran kaum bapak  dalam jemaat sebagai satu persekutuan, jangan justru sebagai batu sandungan karena sikap dan aktualisasi diri kaum bapak  yang tidak benar,  sebab kaum bapak  telah diikat bersama Kristus. Manusia yang sudah diikat dan dibangun dalam Kristus harus berpikir positif dalam menyikapi segala bentuk pergumulan dan persoalan hidup. Sebagai contoh nyata adalah menghindari minuman-minuman  yang mengandung Alkohol dan memabukkan.
Ini sekaligus menjadi peringatan buat kaum bapak  semua. Ketika kaum bapak  jauh dari Kristus, maka kaum bapak  menjadi cenderung memperbesar ego diri sendiri. Ketika kaum bapak  bersandar pada Kasih dan Kuasa  Kristus, maka kaum bapak  akan sadar, bahwa kaum bapak  ini hanya alat Tuhan. Apapun yang kaum bapak  lakukan bukan untuk membesarkan diri sendiri, melainkan untuk Tuhan. Kaum bapak perlu merenungkan bagaimana cara Tuhan memakai kita sebagai pribadi-pribadi yang unggul. 
Mari kaum bapak semakin menjalin kesatuan dalam persaudaraan dengan sesama anggota tubuh Kristus yang lain. Kaum bapak  semua mungkin berbeda, tetapi perbedaan di dalam Kristus itulah yang membuat kaum bapak  semakin bertumbuh di dalam Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEGIATAN

Peran Kaum Bapak Dalam Keluarga Kristen (Bab 1)

--------------------------------- “Bapak merupakan pilar terdepan dalam menjaga keutuhan sebuah keluarga” (Esdi Pangganti) ----...

Arsip SPB